Maraknya Penyiaran Film asing

Written By kolimtiga on Senin, 02 April 2012 | 15.47

Maraknya Penyiaran Film asing Ketua Umum FFB Eddy Iskandar menyatakan puisi dipilih sebagai medium kritik terhadap kondisi perfilman sekarang karena lebih jujur dan jernih dalam menyuarakan pandangan.

"Ada kemarahan, ada kekhawatiran, tapi ujungnya ada optimisme," katanya.

Eddy berharap, kritik dengan berpuisi menggugah pelaku perfilman Indonesia. Buku "Puisi Film" 94 halaman berbandrol Rp25 ribu itu dibagikan kepada insan-insan perfilman Indonesia.

"Dengan puisi diharapkan kritik yang disampaikan lebih menggugah, juga bisa menjadi cara yang tepat untuk mendidik masyarakat agar menyukai film yang berkualitas," kata Eddy.

Berpuisi adalah cara baru yang dipilih FFB dalam melayangkan kritik terhadap perfilman Indonesia yang kini didominasi horor dan adegan "syur".

Selanjutnya, FFB berencana menampilkan monolog sebagai cara lain mengkritik perfilman Indonesia.

Pendiri Sinematek Indonesia H. Misbach menulis di sampul depan buku "Puisi Film" yang diterbitkan sendiri oleh FFB itu: "Saya orang yang menghargai idealisme. Dan saya juga senang karena FFB tetap menghargai idealisme itu. Saya harap FFB tetap bertahan untuk menilai film dan insan film berdasarkan kualitas mereka, bukan berdasarkan pasar".

Saat ini, menurut Eddy, FFB tengah menyeleksi sekitar 70 film bioskop dan ratusan sinetron televisi yang ditayangkan pada kurun 2011-2012.

"Hanya film yang mengedepankan kearifan lokal yang pantas mendapatkan penghargaan dari FFB," ujarnya.

Pada usia 25 tahun penyelenggaraannya, FFB mendapatkan kado istimewa berupa perhatian berskala nasional. Sebuah televisi swasta nasional berniat menayangkan secara langsung acara puncak penghargaan yang akan berlangsung pertengahan April 2012 itu.

Eddy berjanji publikasi secara nasional tidak akan melunturkan idealisme FFB yang konsisten menilai film-film Indonesia dalam 25 tahun berjalan ini.

"Bukan kami yang meminta ditayangkan secara langsung. Televisi swasta itu yang justru meminta karena FFB dianggap layak untuk disiarkan secara nasional. Mereka hanya meliput peristiwanya saja, tapi tidak mempengaruhi penilaian kami," tuturnya.

FFB yang dibentuk kelompok kecil pencinta film di Bandung hanya ingin menyampaikan apresiasi dan kritik jujur terhadap perfilman Indonesia tanpa berpretensi, kata Eddy lagi

Karena itu, segala aktivitas mereka dikemas spontan dan apa adanya seperti terlihat di atas panggung sepi pada peluncuran buku "Puisi Film" itu, namun mereka yang menghadirinya berharap suara sepi itu suatu saat menembus dinding gedung.

Anda sedang membaca artikel tentang

Maraknya Penyiaran Film asing

Dengan url

http://ngobimenonton.blogspot.com/2012/04/maraknya-penyiaran-film-asing.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Maraknya Penyiaran Film asing

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Maraknya Penyiaran Film asing

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger